Wahai engkau
Pemilik mata yang teduh
Kau merangkai yang telah rapuh
Pemilik mata yang bersinar
Kau pemberi tempat tuk bersandar
Pemilik mata yang nyaman
Padamu ada keamanan
Biarkan aku meneduh
Dengan matamu yg membuat ku candu
Biarkan aku bersandar
Dengan tatapmu yang terpancar
Biarkan aku rasa aman
Dalam setiap dekapan
Tanpa mu ku akan rasakan buta
Tak akan mampu tuk menata
Tanpa mu ku akan rasa gelap
Tak akan mampu tuk terlelap
Tanpa mu aku tak kan mampu....
Menikmati mata indah itu
Dengan harap yang satu
Hingga akhir waktu
Selasa, 12 April 2016
Mata-ku

Rasakan
Embun yang lembut
Biarkan menari dengan kabut
Rasanya ingin ku rebut
Agar tiada lagi ribut
Matahari yang hangat
Biarkan berlari dengan penat
Walau sedikit meloncat
Agar hilang separuh pekat
Bintang yang besinar
Kemudian memeluk dengan pancar
Seakan selalu benar
Tanpa perduli akan bingar
Bolehkah sebentar saja kupinjam pundakmu untuk bersandar?
Agar pedihku sedikit pudar
Bolehkah tatap matamu untukku meneduh?
Agar hilang sedikit peluh
Bolehkah jarimu ku genggam erat?
Agar habis rasa yang telah berkarat
Walau gelap tanpa gemerlap
Walau sunyi tanpa bunyi
Walau buta tanpa mata
Semoga kau disini
Walau bukan kini
Tak apa jika nanti
Asalkan kau lah pengisi hati
Senin, 25 Januari 2016
Serpihan
Rasanya begitu sesak, penuh dengan desak
Saat tiba-tiba saja aku terlempar, ke masa yang seakan menampar
Masa dimana hangatmu masih disini, raga mu masih menemani
Hampir hilang nafasku
Hampir rusak fikiranku
Hampir lepas kendaliku
Sejauh aku melangkah
Sejauh itulah bayang senyummu ku terka
Sepanjang ku menarik nafas
Kenangan itu seolah merampas
Wahai dikau yang pernah lama hidup dihatiku
Tahu kah kau kini ku terpaku
Akan semua kini yang telah terbelenggu
Dimakan usang oleh sang waktu
Dari, Serpihan yang semakin menusuk
Karna memori yang merasuk
BINTANG ★
Hai tuan
Apa kabar hatimu?
Bagaimana?
Apa kau masih tetap dengan keteguhanmu?
Andai saja kita bisa berbincang
Sambil menatap bintang
Ingin aku katakan yang tertahan ini
Agar semua tak begini
Ah sudahlah....
Saling menatap dari kejauhan pun sudah cukup bukan?
Tanpa harus saling merasakan(?)
Apa lagi yang bisa di perbuat
Jikalau diam saja pun sudah tepat
Hai bintang...
Yang hanya bisa dipandang
Tanpa bisa di pegang
Yang terang dalam gelap
Tanpa harus gemerlap
Semoga kau terus terang benderang
Walau cahaya-mu tak hanya untuk-ku seorang
Dari, Penikmat malam yang dalam
Penikmat gelap yang lelap
Penikmat bintang yang meradang
Jumat, 27 November 2015
sudah
Karena kau tahu aku mencintaimu
Bukan berarti semuanya akan baik-baik saja
Kau pun tahu aku begitu menyayangimu
Bukan berarti kau bisa se enaknya
Tapi itu dulu
Cobalah untuk mengingat
Cobalah untuk mengenang
Bagaimana kau sia-sia kan semuanya
Bagaimana kau biarkan semuanya
Bagaimana semuanya terjadi begitu saja
Apakah dulu kau memperhitungkan tetesan air mataku?
Bagaimanakah dulu caramu mempertahankan aku?
Sekarang aku telah menganggap semua yg terjadi baik-baik saja
Mencoba menerima dan melupakan
Lalu bukan berarti kau bisa masuk (lagi) dengan semau mu
Mengertilah sayang
Dulu sewaktu semuanya baik-baik saja
Pernah ku katakan
Jika kau menyiakannya
Maka tak akan ada lagi ruang untukmu
Sekarang
Aku tak (lagi) butuh cinta mu
Begitu juga untuk sayang mu
Apalagi jiwa mu
Terbanglah
Dapatkan apa yang kau ingin
Aku kan baik-baik saja
Sejauh ini aku bisa menghadapi semuanya tanpa kamu disini
Biarlah
Kau punya bahagiamu sendiri
Dan aku mencari bahagiaku sendiri
Jumat, 13 November 2015
Haloo sadarlah
Terkadang kesalahan yang bisa menikam adalah sikap sendiri
Ketika mencoba bersikap menghormati dan menghargai perasaan orang lain terkadang justru itu lah pisau penikam sendiri
Saat mencoba membalas perasaan orang lain karena takut akan ke kecewaannya takut akan patah hatinya
Karena tahu rasanya dibiarkan dan diabaikan seperti apa
I care too much
That's how I get hurt
Pernah mencoba untuk singgah?
Lalu bukan berarti kita memiliki rasa yang sama.
Yang singgah pun bisa tak berarti apa-apa, tak ada rasa apa-apa
Lalu kamu? Siapa kamu? :)
Jangan pernah berfikir lagi!
Sadarlah!
Ketahuilah,
Biarkanlah aku yang membalas dan menghargai
Lalu Kamu pemberi dan pergi
Memang terkadang tak seharusnya menjaga perasaan orang lain.
Cukup jaga perasaan sendiri,agar tidak menjaga yang tak pantas dijaga :)
I dont hate you
I hate the fact that I gave you the power to hurt me and that's exactly what you did
Jumat, 13 Maret 2015
bagaimana?
Ketika kamu telah mencintai seseorang yang bisa membunuhmu
Bukan berarti kamu tidak punya pilihan.
Bagaimana kamu berlari?
Bagaimana kamu bertahan?
Ketika terasa begitu menyakitkan telah mencintai seseorang.
Ketika semua hidup yg kamu miliki kamu berikan kepada orang yg kamu cintai
Bagaimana kamu memberikannya?
Jika itu untuk seseorang yg telah sangat kamu cintai.
follow me at twitter

Terimakasih atas kunjungannya.
Semoga amal ibadah kalian diterima disisinya:D